Mario Pašalić: Maestro di Lapangan Tengah dengan Sentuhan Eropa
Pendahuluan
Mario Pašalić adalah salah satu gelandang Kroasia yang paling berbakat dalam sepak bola modern. Dengan kemampuan teknis yang luar biasa, visi yang tajam, dan kemampuan mencetak gol dari lini tengah, Pašalić telah menjelma menjadi sosok vital di klub-klub papan atas Eropa, khususnya di Atalanta BC di Italia, serta menjadi bagian penting dari tim nasional Kroasia. Kariernya yang mengesankan penuh dengan dinamika, dari awalnya yang sederhana di Kroasia hingga penampilannya di pentas internasional. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kehidupan, perjalanan karier, dan pencapaian luar biasa Mario Pašalić sebagai salah satu gelandang serang terbaik generasinya.

Latar Belakang Kehidupan dan Awal Karier
Keluarga dan Masa Kecil
Mario Pašalić lahir pada 9 Februari 1995 di Mainz, Jerman, namun ia tumbuh besar di Split, Kroasia. Orang tuanya berasal dari Kroasia, dan mereka memutuskan untuk kembali ke negara asal setelah beberapa waktu tinggal di Jerman. Kecintaan Pašalić pada sepak bola tumbuh sejak usia dini, dan ia mulai bermain sepak bola di lingkungan rumahnya di Split. Dukungan dari keluarganya, terutama ayahnya yang juga seorang penggemar sepak bola, sangat penting dalam mengembangkan bakatnya di usia muda.

Memulai Karier di Hajduk Split
Pada usia 12 tahun, Mario Pašalić bergabung dengan akademi sepak bola Hajduk Split, salah satu klub paling bersejarah dan terbesar di Kroasia. Di sinilah bakatnya mulai terasah dengan baik. Pašalić berkembang menjadi gelandang serba bisa, dengan kemampuan untuk bermain baik sebagai gelandang serang maupun sebagai gelandang bertahan. Kemampuannya untuk mengontrol permainan dari lini tengah dan mencetak gol membuatnya cepat naik pangkat di tim junior Hajduk Split.

Pada tahun 2013, Pašalić dipromosikan ke tim utama Hajduk Split pada usia 18 tahun. Penampilannya di musim debutnya sangat mengesankan, di mana ia berhasil mencetak beberapa gol penting untuk timnya, menunjukkan kematangan dan ketenangan di lapangan yang jarang ditemukan pada pemain seusianya.

Terobosan di Hajduk Split
Musim 2013-2014 menjadi momen terobosan bagi Pašalić, di mana ia tampil dalam 30 pertandingan liga dan mencetak 11 gol. Ini adalah catatan yang luar biasa untuk seorang gelandang, yang menunjukkan bakat alaminya dalam mencetak gol dari lini kedua. Kemampuannya untuk menyerang dari lini tengah dan ketajamannya dalam situasi bola mati menarik perhatian banyak klub besar di Eropa.

Setelah performa yang mengesankan tersebut, Pašalić dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik di liga Kroasia. Kepiawaiannya dalam membaca permainan dan memberikan umpan-umpan kunci menjadikannya salah satu gelandang muda paling menjanjikan di Eropa.

Karier Klub Internasional
Bergabung dengan Chelsea
Pada tahun 2014, Pašalić mengambil langkah besar dalam kariernya dengan menandatangani kontrak bersama Chelsea FC, salah satu klub terbesar di Liga Inggris. Transfer ini menjadi bukti betapa besar potensinya diakui di level internasional. Meskipun demikian, Pašalić tidak langsung bergabung dengan tim utama Chelsea, karena mereka memilih untuk meminjamkannya ke beberapa klub Eropa guna mengembangkan permainannya lebih lanjut.

Petualangan di Berbagai Klub Eropa
Elche (La Liga)
Setelah bergabung dengan Chelsea, Pašalić dipinjamkan ke Elche, sebuah klub di La Liga, Spanyol, pada musim 2014-2015. Ini adalah pengalaman pertamanya bermain di liga top Eropa, dan ia tampil cukup baik dengan bermain dalam 31 pertandingan dan mencetak 3 gol. Meskipun Elche berjuang di papan bawah liga, penampilan Pašalić tetap stabil dan ia berhasil menyesuaikan diri dengan ritme sepak bola Spanyol yang cepat dan teknis.

AS Monaco (Ligue 1)
Pada musim berikutnya, Pašalić melanjutkan perjalanannya dengan pindah ke AS Monaco di Ligue 1, Prancis, pada musim 2015-2016. Di sini, ia bermain bersama beberapa talenta muda terbaik dunia, termasuk Kylian Mbappé dan Bernardo Silva. Di Monaco, Pašalić bermain dalam 29 pertandingan dan mencetak 7 gol, kontribusi yang signifikan bagi tim yang kala itu bersaing di papan atas Liga Prancis. Meski Monaco memiliki banyak gelandang berkualitas, Pašalić berhasil menunjukkan bahwa ia bisa menjadi pilihan utama dalam skuad yang dipenuhi pemain berbakat.

AC Milan (Serie A)
Setelah Monaco, Pašalić dipinjamkan ke AC Milan di Italia untuk musim 2016-2017. Bermain di Serie A adalah pengalaman yang sangat berharga bagi Pašalić karena Italia dikenal dengan taktik sepak bolanya yang sangat disiplin, khususnya di lini tengah. Pašalić mencetak gol yang sangat penting di final Supercoppa Italiana melawan Juventus pada Desember 2016, membantu Milan meraih trofi setelah menang melalui adu penalti. Gol ini meningkatkan reputasinya sebagai pemain yang mampu tampil dalam momen-momen penting.

Spartak Moscow (Liga Primer Rusia)
Pada musim 2017-2018, Pašalić dipinjamkan ke Spartak Moscow di Rusia. Meski liga Rusia memiliki gaya permainan yang berbeda dibandingkan dengan liga-liga besar Eropa lainnya, Pašalić mampu beradaptasi dengan baik. Di Spartak, ia bermain dalam 21 pertandingan liga dan mencetak 4 gol. Meski waktunya di Rusia tidak terlalu lama, pengalaman ini semakin mengasah kemampuan bertahannya serta ketangguhannya dalam menghadapi lawan yang fisik.

Menemukan Rumah di Atalanta
Setelah menjalani petualangan di berbagai klub Eropa, Mario Pašalić akhirnya menemukan stabilitas saat ia dipinjamkan ke Atalanta BC pada musim 2018-2019. Di bawah pelatih Gian Piero Gasperini, Pašalić berkembang pesat menjadi salah satu gelandang serang terbaik di Serie A. Atalanta dikenal dengan gaya permainan yang menyerang dan dinamis, yang sangat cocok dengan kemampuan Pašalić.

Pada musim pertamanya, ia tampil dalam 33 pertandingan liga dan membantu Atalanta finis di peringkat ketiga, yang merupakan prestasi tertinggi dalam sejarah klub saat itu. Pašalić juga membantu Atalanta mencapai final Coppa Italia. Performanya yang konsisten membuat Atalanta memperpanjang masa pinjamannya untuk musim 2019-2020, di mana ia sekali lagi memainkan peran kunci dalam membawa Atalanta ke perempat final Liga Champions UEFA.

Pada tahun 2020, Atalanta akhirnya memutuskan untuk mempermanenkan kontrak Pašalić, dan sejak saat itu ia terus menjadi andalan di lini tengah klub. Gaya bermain menyerang yang cepat dari Atalanta sangat cocok dengan kemampuan Pašalić, yang dikenal dengan kemampuannya menyelinap masuk ke kotak penalti dan mencetak gol.

Kontribusi di Liga Champions
Mario Pašalić telah menjadi bagian penting dari perjalanan Atalanta di Liga Champions UEFA. Salah satu momen paling berkesan adalah ketika ia mencetak dua gol dalam pertandingan melawan Valencia pada babak 16 besar Liga Champions musim 2019-2020. Gol-gol tersebut membantu Atalanta melaju ke babak perempat final untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka.

Keberhasilan Pašalić di Liga Champions menempatkannya dalam jajaran gelandang terbaik di Eropa, dan membuatnya semakin diakui di panggung internasional. Ia menunjukkan bahwa dirinya adalah pemain yang tidak hanya bisa tampil di liga domestik, tetapi juga mampu bersinar di kompetisi paling elit di Eropa.

Karier Internasional dengan Tim Nasional Kroasia
Debut Internasional dan Perjalanan Bersama Kroasia
Mario Pašalić memulai karier internasionalnya bersama tim nasional Kroasia pada tahun 2014, tidak lama setelah ia bergabung dengan Chelsea. Debut internasionalnya datang dalam pertandingan persahabatan melawan Siprus, di mana ia menunjukkan potensi besar sebagai salah satu gelandang masa depan Kroasia.

Sejak debutnya, Pašalić telah menjadi bagian penting dari skuad Kroasia, meskipun persaingan di lini tengah tim nasional Kroasia sangat ketat, mengingat keberadaan pemain-pemain bintang seperti Luka Modrić, Ivan Rakitić, dan Marcelo Brozović. Namun, Pašalić tetap mampu menunjukkan nilainya dalam tim, terutama dengan kemampuan serangnya dan fleksibilitas dalam bermain di berbagai posisi lini tengah.

Piala Dunia 2018 dan Peran Pašalić
Meskipun Pašalić bukan pilihan utama di Piala Dunia 2018, di mana Kroasia mencapai final untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka, ia tetap menjadi bagian dari perjalanan epik tersebut. Pengalaman Piala Dunia ini memberikan inspirasi besar bagi Pašalić untuk terus meningkatkan permainannya dan berkontribusi lebih banyak bagi tim nasional di masa depan.

Setelah Piala Dunia, Pašalić semakin sering mendapat kesempatan bermain untuk tim nasional Kroasia, terutama setelah Ivan Rakitić memutuskan pensiun dari sepak bola internasional. Pašalić kini menjadi salah satu pilihan utama di lini tengah Kroasia, bermain bersama Luka Modrić dan Marcelo Brozović dalam formasi yang mengandalkan kreativitas dan kecerdasan taktis.

Gaya Bermain dan Kekuatan Mario Pašalić
Gelandang Serang yang Kompleks
Mario Pašalić dikenal sebagai gelandang serang yang serba bisa. Ia memiliki kemampuan untuk mencetak gol, memberikan assist, serta membantu tim dalam situasi bertahan. Kemampuannya yang luar biasa dalam menempatkan diri di kotak penalti lawan membuatnya sering mencetak gol penting. Selain itu, Pašalić juga memiliki visi permainan yang tajam, mampu memberikan umpan-umpan terobosan yang memecah pertahanan lawan.

Fleksibilitas Taktis
Salah satu kekuatan terbesar Pašalić adalah fleksibilitas taktisnya. Ia bisa bermain di berbagai posisi di lini tengah, baik sebagai gelandang serang, gelandang tengah, maupun gelandang bertahan. Fleksibilitas ini membuatnya menjadi pemain yang sangat berharga bagi pelatih mana pun, karena ia bisa menyesuaikan diri dengan berbagai skema taktik.

Selain itu, Pašalić juga memiliki ketenangan dalam menguasai bola dan kemampuan untuk mengontrol tempo permainan. Ini adalah kualitas yang sangat dihargai di level tertinggi sepak bola, terutama di kompetisi seperti Serie A dan Liga Champions.

Kemampuan Fisik dan Ketahanan
Selain kualitas teknisnya, Pašalić juga dikenal sebagai pemain yang memiliki stamina dan ketahanan fisik yang luar biasa. Ia mampu berlari sepanjang pertandingan dan memberikan tekanan kepada lawan dalam situasi bertahan. Ini membuatnya menjadi pemain yang sangat berguna dalam sistem pressing tinggi, yang sering diterapkan oleh pelatih seperti Gian Piero Gasperini di Atalanta.

Pencapaian dan Penghargaan
Selama kariernya, Mario Pašalić telah meraih sejumlah pencapaian yang mengesankan, baik di level klub maupun internasional. Di Atalanta, ia membantu tim tersebut finis di posisi ketiga Serie A selama beberapa musim berturut-turut, serta mencapai perempat final Liga Champions. Ia juga telah menjadi bagian penting dari tim nasional Kroasia yang sukses mencapai final Piala Dunia 2018.

Kesimpulan
Mario Pašalić adalah contoh sempurna dari gelandang modern yang serba bisa. Kariernya yang panjang dan beragam di berbagai liga top Eropa telah membentuknya menjadi pemain yang cerdas secara taktik, kuat secara fisik, dan tajam dalam menyerang. Dengan masa depan yang masih panjang, Pašalić memiliki potensi untuk terus berkembang dan menjadi salah satu pemain terbaik di generasinya.

Di tim nasional Kroasia, ia kini memiliki peran yang lebih besar dan diharapkan dapat membawa Kroasia meraih kesuksesan lebih banyak lagi di turnamen internasional. Di level klub, kontribusinya di Atalanta terus menjadi krusial, menjadikannya salah satu gelandang paling dihormati di Serie A. Kariernya adalah bukti bahwa kerja keras, dedikasi, dan fleksibilitas adalah kunci untuk sukses di level tertinggi sepak bola.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *